Sabtu, 23 Februari 2019

Aliran Seni Rupa



A. Pengertian Aliran Seni Rupa
Istilah aliran juga biasa disebut dengan isme atau pandangan. Aliran-aliran dalam seni rupa muncul akibat munculnya kreatifitas seniman dalam memilih dan mengelola objek, bahan, teknik, dan gaya. Munculnya aliran bagi seniman besar karena munculnya kebosanan terhadap suatu aliran.


B. Sejarah Munculnya Aliran Seni Rupa
Pada abad ke 17 di Eropa, kaum bangsawan, kelompok menengah dan gereja sebagai patron bidang kesenian. Seni berkembang mejadi lebih realistik dan naturalistik serta langsung menyentuh perasaan pengamatnya, serta ukurannya besar, gaya ini disebut sebagai gaya Baroque.

Di Italia tokohnya dalam seni lukis adalah Caravaggio, Diego Velazquez, dalam seni patung Gianlorenzo Bernini terkenal dengan patungnya The Ecstacy of St Teresa. Di belahan Utara Eropa ada pelukis ternama Paul Rubens dari Antwerp dengan lukisannya The Ssumption of the Virgin, dan di Belanda ada Rembrant terkenal dengan teknik chiaroscuro dan fumatonya.

Selain dalam bidang seni lukis dan patung, dalam bidang seni arsitektur juga berkembang pesat, dengan munculnya orang kaya baru bekerjasama dengan pihak gereja, mereka senang membuat istana, gereja dan bangunan-bangunan besar yang indah.

Akhir zaman Barocque disebut zaman Racoco, pada zaman ini formalisme dalam lukisan ditinggal, para seniman berupaya melepaskan diri dari aturan-aturan akademis dalam membuat komposisi. Ciri dari karya seni lukis zaman ini adalah suasana gembira tentang keadaan yang indah dengan manusia-manusia cantik di alam dan komposisi dinamis dari obyek yang dilukiskan.


C. Macam-macam Aliran Seni Rupa 

1. Naturalisme
Lake with Dead Trees, oleh Chole Thomas

Naturalisme adalah aliran seni yang mengutamakan keakuratan dan kemiripan objek yang dilukis agar tampak natural dan realistis seperti referensinya yang terdapat di alam. Naturalisme adalah bentuk apresiasi Seniman pada keindahan alam. Biasanya seniman mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar, seperti yang terjadi pada pergerakan mooi indie di Indonesia (Hindia Belanda, tepatnya).

Seniman terkadang memilih setting cahaya yang lebih dramatis pada saat sebelum terbit atau tenggelamnya matahari, untuk mendapatkan pencahayaan golden hours. Pemilihan cahaya dramatis seperti itu adalah salah satu ciri Romantisisme yang diberontak oleh aliran Naturalisme. Naturalisme menganggap dalam pencahayaan yang tidak dramatis seperti itupun keindahan alam tetap dapat digambarkan.

Aliran naturalisme adalah salah satu contoh bagaiman sebuah Aliran juga dapat didefinisikan berabad-abad setelah pergerakan awalnya muncul. Karena meskipun pergerakan naturalisme adalah wujud pengembangan dari realisme serta melawan romantisisme, prototipnya sudah ada dari abad ke 17-an. Pada 1820-an, bentuk awal Naturalisme sudah menjadi tren dominan dalam lukisan pemandangan, sebagian besar karena pengaruh seniman Inggris John Constable.

Selama periode ini, kelompok dan sekolah seniman untuk masyarakat sudah didirikan di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa sekolah itu adalah: Akademi Norwich di Inggris timur, Akademi Hudson River di New York State, dan Akademi Barbizon di Prancis tengah, yang mempengaruhi seluruh Eropa.

 Naturalisme pada seni rupa dapat menjadi istilah yang digunakan untuk menyatakan “kemiripan dengan alam”, gambar yang sangat mirip dengan referensinya dapat disebut natural, diluar konteks aliran Naturalisme. Sementara pada dunia sastra Naturalisme biasa ditulis dengan huruf “N” besar untuk menyatakan bahwa naturalisme disana adalah istilah spesifik untuk suatu aliran, bukan istilah natural untuk konteks apa saja.

Ciri-ciri aliran naturalisme :
  1. Mengutamakan kemiripan gambar pada lukisan dengan objek yang dilukis sesuai dengan referensi
  2. Teknik dan kepiawaian seniman menjadi senjata utama
  3. Membawakan tema-tema lukisan yang indah namun berdasarkan kemurniannya
  4. Naturalisme adalah bentuk apresiasi seniman terhadap keindahan alam
  5. Mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar seniman
  6. Melukiskan kecantikan atau ketampanan potret manusia apa adanya, tanpa dilebih-lebihkan
Tokoh-tokoh penting aliran naturalisme yakni John Constable, Thomas Cole, William Bliss Baker, Abdullah Suriosubroto, dan Basuki Abdullah.
  •  John Constable
John Constable adalah seniman asal Inggris yang dianggap sebagai salah satu tokoh seniman yang paling berpengaruh dalam perkembangan aliran naturalisme. Dia menolak gaya lukisan pemandangan pada masanya. Constable menyatakan bahwa “Kebiasaan pelukis hari ini adalah bravura, sebuah upaya untuk menggambarkan sesuatu yang melampaui kebenaran”.

Ia memilih untuk menciptakan cara representasi sendiri yang berdasarkan mentransfer apa yang dilihatnya sejujur mungkin di atas kanvas. Selain itu John memilih untuk melukis apa yang ada disekitarnya terlebih dahulu. Dalam surat yang ditulis untuk koleganya ia menulis “I should paint my own places best“. Ia juga tertarik pada pergantian cahaya dan awan di alam tanpa membeda-bedakan mana yang lebih indah.

  • Thomas Cole
Lahir di area industri Inggris, Cole pindah ke Amerika Serikat semasa mudanya, dan sejak saat itu selalu berusaha untuk menangkap keindahan eksotik dari gurun-gurun yang terdapat di benua Amerika. Lukisan-lukisan Thomas Cole, ikut menjadi monumen untuk berbagai harapan dan kecemasan bangsa Amerika yang baru tumbuh selama pertengahan abad ke-19. Dia dianggap sebagai seniman pertama yang membawa mata pelukis pemandangan Eropa ke lingkungan Amerika. Tetapi sosok ini juga tetap mengekspresikan pemandangan Amerika yang unik. 

  • William Bliss Baker
William Bliss Baker adalah seniman yang lahir di Amerika Serikat. Ia mengawali pendidikan seninya di National Academy of Design pada tahun 1876. Baker adalah seniman berbakat yang telah menggelar banyak pameran bahkan ketika ia masih menjalani studinya. Karena Baker sudah mahir melukis jauh sebelum ia memulai pendidikan formalnya. Ia juga memenangkan banyak penghargaan seperti penghargaan Elliot dan Hallgarten yang merupakan penghargaan berkelas pada masanya.

Dapat dikatakan juga, William Bliss Baker adalah seniman naturalisme dengan kemampuan teknis yang terhebat di aliran ini. Teknik melukisnya yang begitu akurat menginspirasi banyak kelahiran aliran baru yang diilhami oleh Aliran naturalisme. Baik para pelakon aliran fotorealisme di zaman modern, hingga para hyper-realisme di era kontemporer sekarang. Baker meninggal di usia muda pada awal usia 27 tahun-nya akibat kecelakaan berseluncur es.

  • Abdullah Suriosubroto
Abdullah Surisubroto disebut sebagai pelukis Indonesia generasi pertama yang telah mendapatkan reputasi internasional pada abad ke 20, setelah Raden Saleh mendahuluinya pada abad ke 19. Abdullah ialah anak dari tokoh pergerakan nasional dr. Wahidin Sudirohusodo. Abdullah Suriosubroto disekolahkan pendidikan kedokteran ke Negeri Belanda, namun ia lebih memilih untuk menjadi pelukis.Ia adalah ayah dari pelukis Basoeki Abdullah dan pematung Trijoto Abdullah.
  • Basuki Abdullah
Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah Suriosubroto. Ia juga ikut menjadi salah satu pengaruh terbesar di dunia seni rupa Indonesia. Abdullah Sejak dari kecil (umur 4 tahun) Basuki Abdullah sudah mulai menyukai dunia seni. Basuki Abdullah mendapatkan pendidikan formal seni di Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beldeende Kunsten) Den Haag, Belanda. 

Contoh lukisan aliran naturalisme
Fallen Monarchs, oleh  William Bliss Baker

Lukisan ini menggambarkan dua pohon tumbang, kontras dengan pohon yang baru saja tumbuh menghiasi hutan itu. Cahaya yang menembus ranting dan dahan pohon memberikan suasana spiritual dan imaji harapan pada karya tersebut. Lagi-lagi contoh tata ungkap yang dapat berhasil diberikan meskipun seniman secara objektif hanya mentransfer alam ke dalam lukisan.

Fallen monarchs disebut sebagai masterpiece dari Thomas Cole, padahal karya ini merupakan lukisan yang dihasilkan pada awal karirnya. Keakuratan dalam penggambaran pemandangan di lukisan ini mengalahkan hasil foto yang dapat diambil pada zamannya. Berbeda dengan aliran lain yang menghindari kemampuan utama fotografi, Ia berhasil menaklukan teknologi itu langsung melalui sapuan kuasnya.
2. Realisme

The Potato Harvest, oleh Jean-Francois Millet
Seni Lukis Aliran Realisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan lukisan sebagaimana aslinya tanpa ada hal-hal yang ditambahi. Hal ini dapat dikatakan sebagai seni yang menampilkan kejujuran dengan memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan yang yang menurut sang pelukis tidak baik.
Pelukis yang melukis menggunakan aliran Realisme selalu berusaha untuk melukiskan kehidupan sehari-hari mulai dari objek, tokoh atau karakter, dan suasana. Pelukis Realisme cenderung mengabaikan hal-hal yang bersifat drama atau teatrikal. Pelukis Realisme umumnya memiliki ambisi untuk membuat karya atau lukisan mereka menjadi ‘sangat hidup’.

Royal Academy of Painting and Sculpture telah mendominasi sirkulasi produk kesenian di Prancis selama hampir dua abad. Prancis adalah kebudayaan seni yang paling unggul di dunia pada masa itu. Berasumsi untuk menjaga keunggulannya, Akademi Seni Prancis menetapkan standar-standar tertentu untuk karya seni di seluruh Eropa. Salah satu caranya adalah dengan memberikan berbagai pelatihan untuk para seniman muda berbakat. Selain itu akademi ini juga mengkurasi dan memilah karya yang layak dipamerankan di galeri The Paris Salon.

Akademi menetapkan tema yang diambil dari mitologi klasik, Alkitab, literatur, atau sejarah manusia sebagai tema terbaik. Hanya sebagian kecil pelukis ternama yang diizinkan melukis dalam genre ini, dan karya mereka adalah karya yang paling di angkat oleh Akademi. Genre juga dijadikan tolak ukur untuk melakukan penilaian. Potret Tokoh Penting dan kelas atas diangap menjadi genre yang paling baik. Disusul oleh lukisan Pemandangan dan Still Life (Benda mati seperti: Ceret, makanan, dsb).

Seiring berjalannya waktu, Akademi dianggap semakin tidak mampu untuk mengakomodir keadaan zamannya oleh sebagian seniman. Sebagian seniman merasa berbagai standar yang ditentukan oleh Akademi tersebut terlalu kaku untuk zaman modern. Tema yang ditentukan terlalu pilih kasih dan di nilai tidak adil untuk semua kalangan manusia.

Maka, munculah para pelukis Realisme yang menggantikan gambaran idealistik dari seni tradisional dengan peristiwa keseharian di kehidupan nyata. Mengangkat masyarakat biasa untuk mendapatkan bobot yang sama dengan kasta atas. Keinginan para realis untuk mengangkat kehidupan sehari-hari ke dalam kanvas adalah manifestasi awal keinginan avant garde untuk menghubungkan seni pada kehidupan masyarakat umum.
Ciri-ciri aliran realisme :  
  1. Lukisan realis biasanya menggambarkan objek lukisannya sesuai dengan apa yang dilihat, sesuai dengan fakta dan asli. 
  2. Tidak ada penambahan atau penyempurnaan pada objek lukisan, karena lukisan dibuat riil dan mendekati aslinya.
  3. Pada lukisan realis juga terlihat menyatu antara satu objek dengan objek lainnya yang tergambar dalam lukisan, dengan begitu lukisan realis tidak memiliki titik pusat interpretasi.
Tokoh-tokoh penting aliran naturalisme yakni Gustave Courbet, Jean Francois Millet, dan Edouard Manet.
  • Gustave Courbet
Gustave Courbet adalah salah satu pencetus munculnya aliran seni rupa Realisme di pertengahan abad ke-19. Ia menolak gaya klasik dan dominasi Akademi Seni di Prancis. Karyanya berfokus pada realitas fisik benda-benda yang dia amati walaupun kenyataan itu dinilai tidak indah dan memiliki muatan yang dianggap terlalu kontras.

Courbet melihat Realisme sebagai sarana untuk memperjuangkan hak-hak kaum tani dan rakyat biasa di negaranya. Courbet juga telah lama terkenal karena tanggapannya yang berani terhadap pergolakan politik di Prancis. Para keritikus menilai karyanya sebagai pengaruh penting dalam memicu para seniman modern awal lainnya seperti Edouard Manet dan Claude Monet.

  • Jean Francois Millet
Jean-Francois Millet adalah seorang pelukis Prancis dan salah satu pendiri sekolah Barbizon di pedesaan Prancis. Millet adalah sosok seniman yang memiliki sikap hidup sederhana, berbeda dengan tipikal Seniman lain di zamannya. Dia selalu tertarik untuk menggambarkan kebajikan dari pekerjaan fisik yang dilakukan oleh masyarakat biasa. Millet terkenal melalui peristiwa dan adegan para petani yang sedang bekerja di perkebunan. Ia juga dikenal sering menyelipkan sub-teks (konotasi) pesan relijius yang sering menyertai lukisannya.

Millet berkesenian di tengah iklim politik kasta yang tengah bergejolak di Prancis. Karyanya kurang diterima oleh sebagian kaum atas namun mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat biasa dan beberapa kritikus. Millet secara implisit merayakan ‘kebangsawan’ kelas petani dalam karyanya yang membuatnya menjadi sorotan kaum elitis yang kurang menyukai pergerakannya.

  • Edouard Manet
Edouard Manet adalah seorang pelukis yang berasal dari Perancis, ia adalah salah satu seniman yang pioner melukis kehidupan modern. Manet merupakan sosok penting dalam transisi dari Realisme ke Impresionisme. Ia bergerak dan melukis bersama para Impresionis namun menolak menggunakan teknik yang serupa. Lahir di keluarga kelas atas dengan koneksi politik yang kuat, Manet ‘menolak’ prospek masa depan yang cerah dari keluarganya dan memilih bergelut dengan dunia seni.
 Contoh lukisan aliran realisme
A Bar at the Folies Bergere, oleh Edouard Manet
Manet menggambarkan suasana keseharian di Bar tempat ia biasa bercengkrama sambil menggambar atau melukis dengan beberapa temannya. Ia memilih subjek sehari-hari yang selama itu tidak pernah diangkat karena dinilai tabu. 
 
Pada lukisan ini Manet sengaja menambahkan sosok Pria di bagian cermin Bar. Karakter tersebut seharusnya tidak tersorot jika menggunakan perspektif yang akurat. 
 
Namun dengan menambahkan sosok tersebut karyanya menjadi enigmatik dan memberikan pertanyaan Apakah sebetulnya sosok tersebut sebetulnya tidak ada? dan hanya ada dipikiran model wanitanya saja? Permainan perspektif yang sengaja sedikit dimainkan dan tidak akurat pada lukisan ini adalah salah satu alasan mengapa ia disebut-sebut sebagai salah satu Bapak Seni Modern.


3. Romantisme
Kapal Dilanda Badai, oleh Raden Saleh

Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan unsur fantasi, irasional, indah dan absurd. Aliran ini mencoba menggambarkan sesuatu dari sudut pandang yang romantis sekalipun temanya adalah suatu tragedi yang dramatis. Cara pelukis menggambarkan objeknya bisa jadi sedikit menyimpang dari kenyataan. Jika itu menggambarkan objek atau orang yang sedang bergerak, maka ia di gambar lebih lincah, lebih gagah. Tokoh pria di gambarkan lebih gagah dan tokoh wanita di gambarkan lebih seksi dan cantik. Bermula dari aliran inilah kemungkinan besar para model yang akan di tampilkan dalam bentuk foto maupun visual yang lain di zaman sekarang memerlukan bantuan seorang pengarah gaya.

Seni Lukis Aliran Romantisme  merupakan salah satu dari aliran seni rupa yang didalamnya menyajikan nilai-nilai fantastis, irasional, indah, dan terluhat seperti kenyataan seperti aslinya, bahkan lebih indah. Biasanya lukisan dengan aliran romantisme ini mengisahkan cerita romantis atau dramatis. Apalagi dengan permainan warna yang nampak lebih meriah, sedikit objek, pengaturan gelap terang yang sesuai, penjiwaan tokohbpelukis yang tertuang, dan adanya objek berupa pria yang gagah atau wanita yang lembut

Seni Lukis Aliran Romantisme merupakan salah satu aliran yang dikenal paling tua dalam sejarah dunia seni lukis. Kemunculan dari seni lukis aliran ini adalah pada abad 18 akhir, yang dalam konsep pembuatannya lebih menekankan pada tingkat emosi yang tinggi atau perasaan dati setiap yang sedang dirasakan yang dimiliki oleh manusia atau sang pelukis khususnya. Seniman atau pelukis yang menorehkan karyanya dalam aliran romantisme ini memiliki pikiran yang sangat dalam, yang tidak terduga hasil indahnya lukisan itu, karenanya dia dapat mampu memperlihatkan emosi dan perasaannya dalam hasil akhir setiap lukisannya. 

Seni lukis romantisme dahulunya berkembang dengan baik di Perancis yang memang disana sebagai Negara asal muasal munculnya kata romantisme itu sendiri. Sementara itu, dalam sejarah seni rupa modern Indonesia tercatat pula sebagai negara yang memiliki pelukis yang namanya besar dengan aliran ini.

Ciri-ciri aliran romantisme :
  • Mengandung cerita yang dahsyat dan penuh penjiwaan
  • Penuh gerak dan dinamis
  • warna yang dituangkan bersifat kontras dan meriah
  • Pengaturan komposisi dinamis
  • Mengandung kegetiran didalamnya dan menyentuh perasaan
  • Keindahannya melebihi kenyataan
Aliran romantisme biasanya lebih condong pada alam. Aliran romantisme lebih melukiskan keadaan alam seperti pepohonan atau lautan. Berikut merupakan tiga hal yang mempengaruhi sebuah lukisan romantisme :
  1. Kemurungan
Aliran romantisme ini juga mengekspresikan perasaan murung dan sedih yang mendalam seperti pada keadaan hujan, kehancuran, atau pemakaman.
  1. Eksotik
Seperti judulnya yang romantis, lukisan beraliran romantisme ini, pada dasarnya sangat elok dan menggambarkan eksotisme yang sangat indah dan menakjubkan.
  1. Konservativ
Lukisan dengan aliran romantisme sebenarnya dibuat untuk menunjukkan dan memperlihatkan keindahan dan nilai-nilai di masa lalu sehingga, lukisan aliran romantisme ini sangat memfokuskan untuk menghidupkan kembali kepada penikmat seni khususnya, supaya nilai-nilai masyarakat di masa lalu tidak hilang dengan adanya perubahan zaman yang semakin maju.
  
Tokoh-tokoh penting aliran romantisme diantaranya Thedore Gericault, Eugene Delacroix, Raden Saleh, dan Theobore.
  •  Thedore Gericault
Theodore gericault yang memiliki nama lengkap Jean Louis Andre Theodore Gericault adalah seniman lukis terkenal yang memiliki gaya lukisan aliran romantisme, karya lukisannya banyak menyajikan situasi penderitaan, tragedi dan kemarahan dalam bentuk yang ekstrim. Theodore Gericault meyakini bahwa karya-karya ini akan mampu merangsang simpati dan kepuasan yang dianggap menyehatkan serta luhur. Dia cukup luar biasa dalam menghasilkan karya dari kemegahan fisik, menyikat cahaya menjadi gelap dengan keterusterangan impulsif, yang merupakan manifestasi langsung dari kekuatan alam. 
 
Theodore Gericault dilahirkan dalam sebuah keluarga kaya di Rouen 1791. Ia belajar kepada pelukis Carle Vernet (1758-1836) dan Pierre Guerin (1774-1833) di Paris, dan pada 1816-1818 melakukan perjalanan ke Italia. The Old Masters, terutama Michelangelo dan Rubens, dia lebih dipengaruhi dari para seniman kontemporer dan dalam karya-karya awal Gericault jauh dari ikon neoklasik, yang mendominasi dalam seni Perancis waktu itu dimana sifat-sifat karakteristik dari romantisme yang baru lahir.
 
  • Eugene Delacroix
Eugene Delacroix lahir di Charenton (Saint-Maurice), Val de Marne departement, dekat Paris, Perancis. Pendidikan awalnya di Lycee Louis-le-Grand, di mana ia mendalami dirinya dalam klasik dan memenangkan penghargaan untuk menggambar. Pada tahun 1815 ia mulai pelatihan dengan Pierre-Narcisse Guerin dalam gaya neoklasik Jacques-Louis David. Sebuah komisi gereja mula-mula karyanya, The Virgin of Panen, (1819), menampilkan pengaruh Raphaelesque, tapi lain komisi tersebut, The Virgin of the Sacred Heart, (1821), bukti interpretasi bebas. Ini mendahului pengaruh gaya lebih berwarna dan kaya pelukis Peter Paul Rubens Flemish (1577-1640), dan sesama seniman Perancis Theodore Gericault (1791-1824), yang karya-karyanya ditandai pengenalan Romantisme dalam seni.
 
Ada alasan untuk percaya bahwa ayahnya, Charles Delacroix, adalah terhormat pada saat konsepsi Eugene dan bahwa ayah kandungnya adalah Talleyrand, yang merupakan teman dari keluarga dan penerus C. Delacroix sebagai menteri urusan luar negeri. Sepanjang karirnya sebagai pelukis, ia dilindungi oleh Talleyrand, yang menjabat restorasi berturut-turut dari Raja Louis-Philippe, dan akhirnya sebagai duta Prancis di Inggris, dan kemudian oleh cucu Talleyrand, adipati Morny, saudara tiri Napoleon III dan pembicara dari rumah Perancis commons.
 
  • Raden Saleh
Raden Saleh lahir dengan nama lengkap Raden Saleh Sjarif Bestaman di tahun 1807, tanggal lahir dan bulannya tidak diketahui. Lahir di Terboyo, dekat Semarang, Jawa Tengah dari Rahim  Mas Adjeng Zarip. Saat baru berusia sepuluh tahun, Raden Saleh diserahkan kepada pamannya yang menjabat sebagai Bupati Semarang, ketika Indonesia masih dikolonialisasi oleh Belanda (Hindia Belanda).

Raden Saleh sudah gemar menggambar dari sejak kecil. Bakatnya di bidang seni sudah mulai menonjol saat Saleh kecil bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School). Tak jarang di kala gurunya sedang mengajar, ia malah asyik menggambar. Meskipun begitu, sang guru tak pernah marah, karena kagum melihat hasil karya muridnya.
 
Aliran Seni lukis Raden Saleh banyak dipengaruhi oleh dua aliran utama yang sedang berdialog hangat di Barat pada masa hidupnya. Ia mempelajari teknik lukis setelah periode Renaisans banyak mempengaruhi dunia seni Barat. Namun Raden Saleh juga merasakan dampak dari aliran seni rupa yang sedang mapan pada saat itu, yakni aliran seni rupa romantisisme.

Ciri-ciri aliran romantisisme sangat kental pada karyanya setelah dia berpetualang ke negara-negara Eropa. Aliran romantisisme adalah aliran yang mengutamakan imajinasi, emosi, dan sentimen idealisme yang biasanya dituangkan melalui alegori alam. Karena itulah banyak lukisan Raden Saleh yang melibatkan satwa liar dan pemandangan alam yang dramatis. Bahkan lukisan suasananya pun tetap dibumbui oleh pencahayaan alam yang emosional.
 
  • Theobore 
Theodore gericault yang memiliki nama lengkap Jean Louis Andre Theodore Gericault adalah seniman lukis terkenal yang memiliki gaya lukisan aliran romantisme, karya lukisannya banyak menyajikan situasi penderitaan, tragedi dan kemarahan dalam bentuk yang ekstrim. Theodore Gericault meyakini bahwa karya-karya ini akan mampu merangsang simpati dan kepuasan yang dianggap menyehatkan serta luhur. Dia cukup luar biasa dalam menghasilkan karya dari kemegahan fisik, menyikat cahaya menjadi gelap dengan keterusterangan impulsif, yang merupakan manifestasi langsung dari kekuatan alam. 

Theodore Gericault dilahirkan dalam sebuah keluarga kaya di Rouen 1791. Ia belajar kepada pelukis Carle Vernet (1758-1836) dan Pierre Guerin (1774-1833) di Paris, dan pada 1816-1818 melakukan perjalanan ke Italia. The Old Masters, terutama Michelangelo dan Rubens, dia lebih dipengaruhi dari para seniman kontemporer dan dalam karya-karya awal Gericault jauh dari ikon neoklasik, yang mendominasi dalam seni Perancis waktu itu dimana sifat-sifat karakteristik dari romantisme  yang baru lahir.
 

Contoh lukisan aliran romantisme 
 
Perburuan Banteng, oleh Raden Saleh
Pada lukisan ini tampak segerombolan manusia yang sedang memburu banteng. Mereka semua tampak beringas, menunjukan emosi yang siap untuk membunuh banteng yang berusaha untuk melawan. Tampak perlawanan banteng tersebut berhasil menjatuhkan salah satu pemburu yang berusaha menangkapnya. Terdapat ciri paradoks dari Romantisisme disini, manusia seolah diputarbalikan menjadi mahluk yang buas (seperti hewan) yang berburu mangsanya. Padahal banteng bukanlah hewan yang lazim diburu di nusantara. Tidak ada budaya untuk memakan santapan daging banteng di Hindia Belanda, latar belakang Raden Saleh pada saat menciptakan karya ini.

Hewan yang dipertemukan dengan sifat agresif manusia ini tampak secara tidak langsung menyindir nafsu manusia yang terus mengusik mahluk lain. Padahal predator alami sendiri biasanya tidak berani untuk memburu banteng. Tapi manusia dengan nafsu yang tidak terbatas berani dan bahkan berhasil menaklukan hewan yang raja rimba saja tidak berani menyentuhnya. Singa berburu agar dapat bertahan hidup, berburu adalah satu-satunya sumber makanan baginya. Sementara manusia? Sebetulnya apa yang diburu dalam perburuan banteng itu?


4. Impresionisme

Eugene Manet and His Daughter at Bougival, oleh Berthe Morisot.
Aliran seni rupa Impresionisme adalah aliran yang mengusung keakuratan warna pada pencahayaan objek yang dilukis berdasarkan teori proses terjadinya warna melalui sapuan sapuan kuas kecil namun berwarna. Aliran impresionisme melukis di alam terbuka dalam kurun waktu yang singkat, sehingga harus mengorbankan keakuratan bentuk, namun sebagai imbalannya mereka dapat menangkap keakuratan cahaya yang terjadi pada kurun waktu tertetu

Impresionisme dimulai melalui terbentuknya kelompok seniman independen yang berbasis di Paris dengan tokoh utama: Claude Monet. Kelompok ini dibentuk sebagai inisiatif seniman yang tidak mendapatkan kesempatan berpameran di Seni mainstream pada masa itu: The Paris Salon. Selain itu Revolusi Industri dan perkembangan teknologi yang tergolong baru di masa itu juga mengilhami pergerakannya. Teknologi fotografi menjadi ancaman baru dan membuat kelompok ini berpikir keras untuk dapat bersaing melalui karya lukis mereka.

Maka munculah berbagai ide yang mereka kembangkan untuk menyaingi fotografi. Mulai dari kecepatan melukis, mereka berinisiatif untuk bisa melukis dengan lebih cepat dan langsung melihat subjek/objek yang dilukis. Kemudian mereka juga terinspirasi oleh teori proses terjadinya pembentukan warna yang terhitung baru di masa itu.

Pameran independen pertama kelompok tersebut membawa mereka menuju pintu kesuksesan secara tidak langsung pada tahun 1870-1880-an. Nama aliran Impresionisme berasal dari judul karya Claude Monet yang berjudul “Impression, Sunrise. Karya tersebut memprovokasi kritikus Louis Leroy untuk membuat istilah tersebut dalam sebuah kritik negatif yang diterbitkan di LeCharivari. Leroy mengatakan bahwa karya kelompok tersebut tampak seperti lukisan yang belum selesai, kurang detail, tidak realistik dan hanya impresi/ kesan.

Namun pada akhirnya banyak kritikus yang menilai bahwa karya mereka justru membawa nuansa baru pada dunia Seni Rupa. Warna yang terang bertolak belakang dengan palet warna yang umumnya digunakan pada zaman itu. Sapuan kuas yang cepat dan meninggalkan marka kuas yang kontras dianggap tidak menutup-nutupi media yang mereka gunakan. Mereka dianggap berhasil membawa seni lukis sejajar kembali dengan teknologi fotografi.

Impresionisme dipengaruhi oleh teori warna yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dan Eugene Chevreul. Newton adalah salah satu ilmuwan pertama yang meneliti tentang proses terjadinya pembentukan warna. Sekitar 1671-an ia menemukan asal usul warna ketika menyorotkan cahaya pada prisma yang menghasilkan warna pelangi. Percobaan tersebut menunjukan bahwa warna berasal dan berada di cahaya. Disusul oleh  teori pembagian warna berdasarkan warna primer dan proses pencampurannya untuk membentuk warna-warna yang lain.

Ciri-ciri aliran impresionisme :
  1. Gambar pada lukisan tidak detail, hanya impresi saja yang tampak mirip jika dilihat dari jauh
  2. Palet warna yang cerah dan kontras berdasarkan teori pengelompokan lingkaran warna
  3. Fokus melukis pantulan cahaya pada subjeknya, dibandingkan subjeknya sendiri
  4. Menggunakan sapuan kuas kecil yang disebut dab yang merupakan istilah luar untuk cocolan sambal
  5. Marka kuas pada lukisan cenderung tampak dan tidak ditutup-tutupi
  6. Tidak menggunakan warna hitam
Tokoh-tokoh penting aliran impresionisme diantaranya Claude Monet, Berthe Morisot, dan Pierre-Auguste Renoir.
  • Claude Monet
Claude Monet adalah pencetus gerakan impresionis di Prancis. Sebagai  seniman hebat yang inspirasional, Monet adalah tokoh penting yang membentuk kelompok seni independen yang memulai lahirnya aliran impresionisme. Monet lebih menyukai melukis di luar, di udara terbuka (ein plein) dan menangkap kejadian cahaya pada waktu tertentu. Hasil karya Monet yang paling terkenaladalah lukisan berseri yang dia hasilkan dengan melukis subjek pemandangan yang sama berkali-kali pada berbagai waktu (sore, subuh, malam, dsb).
 
  • Berthe Morisot
Berthe Marie Pauline Morisot adalah seorang pelukis wanita yang merupakan anggota kelompok pelukis independen yang diinisiasi oleh Monet. Ketika pameran kedua kelompok impresionis itu dibuka, seorang Kritikus menyebut para partisipannya sebagai “lima atau enam orang gila”, karena salah satu dari mereka adalah seorang wanita, yaitu Morisot. Morisot mencapai kesuksesan di usia yang masih sangat muda, pada usia 23 tahun.

Sebagai pelukis wanita pada masa itu Morisot mendapatkan berbagai kendala karena gendernya. Morisot memiliki kesempatan yang lebih terbatas dari pria dan  ia dilarang untuk mengejar pendidikan yang sama dengan rekan-rekan prianya. Meskipun begitu Morisot tetap mengembangkan koneksi dan dukungan keluarga yang memungkinkannya untuk mengukir karir independennya sebagai seniman wanita. Ia berkarir sebagai seniman lebih dari tiga dekade. Ia berhasil menulis namanya di sejarah seni Perancis, bahkan seni dunia.
 
  •  Pierre-Auguste Renoir
Pierre-Auguste Renoir adalah salah satu seniman Impresionis Prancis yang ikut berpengaruh besar dalam perkembangan aliran impresionisme. Sebagai perupa yang fokus terhadap kecantikan dan terutama keindahan feminin, dikatakan bahwa: “Renoir adalah perwakilan terakhir dari sebuah tradisi yang berjalan langsung dari Rubens ke Watteau.” Dia adalah ayah dari aktor Pierre Renoir, pembuat film Jean Renoir dan seniman keramik Claude Renoir.
 
Contoh lukisan aliran impresionisme
Dance at Le moulin de la Galette, oleh Pierre-Auguste Renoir.
 
Lukisan ini merupakan salah satu karya yang paling terkenal di aliran Impressionisme. Lukisan menggambarkan suasana minggu sore yang khas di Moulin de la Galette , Paris. Pada akhir abad ke-19, Para kelas pekerja Paris akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama di sana menari, minum-minum, dan makan hingga dini hari. Suasana riuh pada lukisan ironisnya malah memanjakan mata kita. Lukisan seakan tidak memiliki fokus yang pasti, namun ketika kita mulai menjelajahinya, maka kita tidak akan bisa berhenti. Pandangan kita akan diarahkan ke setiap sudut lukisan melalui ritma yang dinamis dan berujung pada puncak suasana kehangatan pesta tersebut.
 
 
5. Ekspresionisme

The Scream oleh  Edvard Munch (1893-1910)
 
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia. Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik Seni.

Meskipun begitu biasanya seorang ekspresionis tetap memiliki kemampuan teknis yang hebat dan sensitibilitas tinggi terhadap issue-issue seni. Baik secara langsung (mempelajarinya sendirI) maupun secara tidak langsung; terpengaruh dari lingkungannya yang kaya akan khazanah seni. Hanya saja aliran ini memang menentang teknik-teknik yang telah mapan sebelumnya dan memilih untuk menggunakan formulanya sendiri, gejala yang biasa terjadi dalam proses perkembangan seni.

Ekspresionisme muncul di berbagai kota di seluruh Jerman sebagai tanggapan terhadap kecemasan yang tersebar luas tentang hubungan manusia yang semakin “tidak harmonis” dengan alam dunia. Ekspresionisme mencemaskan perasaan kehilangan unsur keaslian dan spiritualitas dari seni yang hanya mengkopi. Ekspresionisme muncul sebagai bagian dari reaksi terhadap Impresionisme dan seni akademis klasik yang sudah mencapai puncak artistik yang mapan yang dianggap terlalu kaku karena hanya meniru alam.

Ekspresionisme sangat diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19. Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor adalah seniman-seniman yang sangat berpengaruh pada munculnya aliran Ekspresionisme. Gerakan aliran Ekspresionisme berlangsung dari sekitar 1905 hingga 1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia. Pengaruhnya akan terasa sepanjang sisa abad ini dalam seni Jerman.

Teknologi baru dan upaya urbanisasi besar-besaran mengubah pandangan masyarakat dunia. Sehingga para ekspresionis ingin mencerminkan dampak psikologis dari perkembangan tersebut. Cara yang mereka lakukan adalah dengan menjauh dari meniru apa yang mereka lihat, ke arah ekspresi emosional dan psikologis tentang bagaimana dunia mempengaruhi mereka dalam karyanya. Akar Ekspresionisme dapat ditelusuri ke seniman Post-Impresionisme seperti Vincent Van Gogh.

Istilah “Ekspresionisme” diperkirakan diciptakan pada tahun 1910 oleh sejarawan seni Ceko, Antonin Matejcek, yang bermaksud untuk menunjukkan karya yang tampak kebalikan dari aliran Impresionisme. Para Impresionis berusaha untuk mengekspresikan keindahan alam dan wujud manusia melalui lukisannya, para Ekspresionis justru hanya berusaha untuk mengekspresikan dunia yang diingat dan dirasakan oleh mereka.

Istilah aliran Ekspresionisme juga pada awalnya sering digunakan untuk mengkategorikan para seniman Post -Impresionisme. Itu sebabnya mengapa Vincent Van Gogh juga sering disebut sebagai pengusung aliran Ekspresionisme. Karena ia memang dikategorikan sebagai ekspresionis sebelum pengkategorian aliran Post-Impresionisme dibuat. Vincent juga dapat dikatakan sebagai seorang ekspresionis, Karena ia merupakan salah satu Tokoh penting dari kemunculan aliran ini.

Ciri-ciri aliran ekspresionisme
  1. Tidak mengutamakan kemiripan atau kenaturalan objek yang dilukis
  2. Sapuan kuas yang berani, tidak malu-malu dan ekspresif
  3. Teknik menggambar yang tampak naif, namun tetap memiliki komposisi yang apik
  4. Mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam
  5. Menggunakan warna sebagai simbol untuk suatu hal, bukan sebagai pewarna objek
  6. Menolak ideologi modern yang berlebihan dan memberikan imbas semakin tidak memanusia
  7. Mencemaskan keorisinalitasan seni terhadap imitasi alam
Tokoh-tokoh penting aliran ekspresionisme diantaranya Edvard Munch, Ernst Ludwig Kirchner, Affandi.
  • Edvard Munch
Edvard Munch adalah seorang seniman yang dikenal selalu mengangkat issue-issue kematian yang berhubungan dengan penyakit kronis, pembebasan stigma seksual, dan aspirasi religius. Dia mengungkapkan wacana tersebut melalui karya-karyanya yang semi abstrak, subjek misterius dan warna simbolis yang intens.

Munch dibesarkan oleh Ayahnya yang merupakan seorang fundamentalis Agama “radikal” dan menganggap bahwa kematian dini Ibunya adalah bentuk hukuman dari Tuhan. Munch yang dicekoki oleh anggapan ayahnya yang seperti itu justru malah menjadi pemberontak pada ide-ide fundamental agama seperti itu. Sehingga tema itu juga yang menjadi obsesinya dalam berkarya.

  •  Ernst Ludwig Kirchner
Ernst Ludwig Kirchner adalah sosok Pemimpin kelompok seni Die Brücke yang berkembang di Dresden dan Berlin sebelum Perang Dunia I. Ia dianggap sebagai salah satu seniman Ekspresionisme yang paling berbakat di Jerman. Ia membentuk kelompok tersebut karena termotivasi oleh pandangan manusia di dunia modern dan perasaan kehilangan wacana spiritualitas dan orisinalitas. Ia menolak gaya akademik dan ide dari dunia modern yang dianggap semakin tidak memanusia.

Saat Perang Dunia kesatu sedang berlangsung Kirchner mengasingkan diri di Davos, Swiss. Disana ia menghasilkan banyak karya lukis namun karyanya tidak berhasil menarik perhatian dunia seni mainstream Jerman. Ketika Nazi menguasai Jerman di awal tahun 1930-an dia juga menjadi korban kampanye Nazi yang ingin memusnahkan “Kemerosotan Seni”. Depresi dan tertekan, ia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
 
  • Affandi
Affandi adalah seorang pelukis ekspresionis yang terkenal dengan teknik khas menumpahkaan cat dari tube-nya langsung pada kanvas. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai “Pelukis Kerbau” yang secara eksplisit berarti terlalu bodoh untuk menjadi seniman. Namun dalam perjalanan karirnya ia tetap mampu memahami dan menggeluti bidang seni rupa. Ia lebih senang mempelajari sesuatu dengan cara langsung terjun menggelutinya.

Ia adalah seniman yang pengaruhnya cukup besar pada perkembangan seni rupa Indonesia. Affandi juga sempat ikut andil dalam perjuangan negeri ini dalam meraih kemerdekaannya melalui dunia seni.

Contoh lukisan aliran ekspresionisme
Potret Diri, oleh Affandi

Potret diri adalah salah satu tema yang paling sering dibawakan oleh Affandi. Lukisan ini meletakan fokusnya pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar. Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat.

Lukisan itu menggambarkan sang seniman, dalam suasana hati yang sangat spiritual dan emosional (berkontemplasi, bukan marah). Subjeknya adalah cerminan diri yang sudah tua karena memiliki rambut putih dan kepala yang hampir botak. Potret tampak sedang menghisap pipa tembakau, yang bisa jadi menunjukan insting self destruction yang makin menjadi pada usianya yang sudah tidak lagi muda. Meskipun begitu melalui tumpahan catnya, ia masih menunjukkan gairah estetis yang membara pada masa tuanya.


6. Surealisme

The Persistence of Time, oleh Salvador Dali

Surealisme adalah aliran yang menghadirkan kontradiksi antara mimpi dan realita menjadi nyata dalam gambar yang memperlihatkan objek nyata dalam keadaan yang tidak mungkin terjadi, seperti dalam mimpi atau alam bawah sadar manusia. Surealisme menggunakan pendekatan teori psikologi Freud yang mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi manusia sebagai salah satu penggambaran dari hasrat manusia.

Mimpi-mipi atau citra alam bawah sadar itu dikatakan menunjukkan keinginan dan hasrat manusia yang sebenarnya, namun dikubur di alam bawah sadar karena tekanan sosial atau hal lain untuk tidak menunjukkannya. Meskipun ditutupi, bukan berarti hal yang menjadi hasrat atau keinginan sebenarnya dari seseorang adalah hal yang negatif.

Bisa jadi sesuatu yang dipendam tersebut terjadi karena malu, tidak percaya diri, hingga ditakuti karena trauma tertentu. Hal itu juga bisa sesederhana mimpi dimasa kecil seseorang yang kian memudar karena harus menghadapi realitas yang lebih logis di masa dewasanya.

Aliran Seni Rupa Surealisme adalah salah satu gerakan yang paling besar di abad ke-20. Alirann ini diproklamirkan oleh Andre Breton, seorang Sastrawan Dada dalam tulisan Manifesto Surealisnya pada tahun 1924. Aliran ini bermula dari dunia sastra, dan berujung menular ke dunia seni rupa.

Namun beberapa ahli berpendapat bahwa aliran ini telah muncul dari tahun 1917, melalui karya Giorgi de Chirico yang menghadirkan pemandangan trotoar kota dengan gaya yang tampak seperti halusinasi. Meskipun pada akhirnya Chirico meninggalkan gaya melukisnya yang seperti itu, namun karyanya menginspirasi Max Ernst untuk menggunakan gaya serupa.

Seperti hampir semua aliran seni, Surealisme adalah produk yang muncul dari periode sejarahnya. Aliran ini muncul dari reruntuhan aliran Dada yang memberontak terhadap zona nyaman yang dihasilkan oleh kaum kelas menengah. Mereka tidak setuju terhadap kepuasan kaum menengah tersebut, mereka menyimpulkan bahwa kelas menengah adalah kaum yang paling terhimpit horisonnya dengan zona nyaman mereka sendiri. Hingga mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka adalah salah satu kaum yang paling dirugikan di tatanan masyarakat modern.

Hal itu menjelaskan bagaimana dada dengan ide-idenya yang mengejutkan dan di luar akal sehat ingin mencoba menggugah para kelas menengah keluar dari pemikiran yang generik. Surealisme masih meminjam ide tersebut, namun melakukannya dengan cara membawa citra mimpi yang imajinatif pada objek-objek yang nyata. Sementara dada menghadirkan sesuatu yang mengejutkan melalui citranya yang buruk, acak atau tidak lazim dipandangan masyarakat umum. Surealisme selalu ingin membebaskan pikiran dari batasan realistis yang dibangun oleh masyarakat modern.

Terdapat polemig diantara para sejarawan mengenai akhir dari aliran ini. Bagi banyak sejarawan, Surealisme berakhir setelah Perang Dunia II, ketika gerakan seni modern lainnya menjadi populer. Sementara para ahli lain berpendapat bahwa kematian André Breton pada tahun 1966 menandai berakhirnya gerakan surealis. Sementara polemig lain berpendapat bahwa aliran ini tetap berlanjut sampai hari ini dan banyak tercermin pada karya seni kontemporer.

 Ciri-ciri aliran surealisme :
  1. Penuh dengan khayalan dan fantasi
  2. Lukisan aneh dan asing
  3. Objek merupakan penggabungan dua objek nyata yang berbeda wujud dan terkesan aneh
  4. Objek yang digabung pada lukisan bebas asalkan unik
Tokoh-tokoh penting aliran surealisme diantaranya Rene Mgritte, Frida Kahlo, dan Salvador Dali.
  • Rene Mgritte
Rene Mgritte (21 November 1898 – 15 Agustus 1967) adalah salah satu seniman Belgia yang paling terkenal di abad ke-20. Rene Magritte mendapatkan banyak sanjungan atas pendekatannya yang istimewa terhadap Surealisme. Namun sebelum menjadi seniman, untuk menunjang kehidupannya ia menghabiskan bertahun-tahun bekerja memproduksi dan mendesain cover buku.

Magritte tertarik pada keberadaan kelas menengah, kelas yang menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja dan menghabiskan uangnya untuk bertahan hidup. Kurang miskin untuk disubsidi oleh pemerintah, namun tidak mampu membeli kebutuhan pokok seperti rumah. Sebuah kehidupan yang ia lambangkan melalui pria yang mengenakan topi bowler.

  • Frida Kahlo
Frida Kahlo biasanya menggunakan simbolisme visual dari rasa sakit fisik yang dialaminya dalam usaha untuk lebih memahami penderitaan emosional. Dari sejak kecil Kahlo telah menderita polio yang menyebabkan kakinya tidak seimbang (besar sebelah). Sepanjang hidupnya pun Frida mengalami sakit yang tak kunjung sembuh dan banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit.

Sebelum Kahlo, bahasa kehilangan, kematian, dan kedirian, telah diteliti dengan baik oleh banyak seniman pria, namun belum dibedah secara signifikan oleh seorang wanita. Bukan itu saja, Kahlo juga tidak hanya masuk ke ranah simbolisme yang umum, tapi dia juga memperluasnya dengan cara membuat simbolnya sendiri.

Kahlo tidak hanya dikategorikan sebagai seniman surealisme, tapi juga menjadi tokoh pergerakan seni feminis. Dia banyak membuat ikon-ikon khas yang digunakan sepanjang karirnya, termasuk pita, rambut, dan hewan. Ia berhasil menciptakan banyak cara baru untuk membahas aspek identitas wanita yang paling kompleks sekalipun.

Tidak hanya seorang seniman yang hebat, Frida juga merupakan sosok yang banyak dikagumi melalui pribadinya yang unik. Potret wajah Kahlo juga sangat ikonik, dengan ciri khas alis yang tebal dan bersatu (uni-brow). Ia memiliki pengaruh besar bagi seniman lain. Hingga saat ini, masih banyak seniman kontemporer yang menggunakan citra potretnya untuk digunakan sebagai referensi karyanya.
 
  • Salvador Dali
Salvador Dali adalah salah satu seniman surealis paling terkenal, dominan dan produktif di abad ke-20. Dali disebut sebagai pioner seniman yang mengerti bahwa keteran komersil juga diperlukan untuk seorang seniman. Ia sering muncul di TV dan intensif mendapatkan wawancara pers. Dalam perjalanan karirnya yang panjang, dia tidak hanya melukis, namun menyelami media seni lainnya seperti seni pahat, seni grafis, desain, periklanan, film, sastra dan mungkin yang paling terkenal adalah kolaborasinya dengan Luis Buñuel dan Alfred Hitchcock.

Selain karena keahlian teknisnya yang tak terbantahkan Dali juga terkenal karena kepribadiannya yang flamboyan dan eksentrik. Dalam penggunaan awal morfologi organik, karyanya membawa ciri khas seniman spanyol Pablo Picasso dan Joan Miro. Lukisannya juga menunjukkan ketertarikan pada seni Klasik dan Renaisans, hal tersebut terlihat jelas melalui gaya hiper realistik dan penggunaan simbolisme religius dalam karyanya.
 
 
Contoh lukisan aliran surealisme
Golconda, oleh Rene Magritte

Karya ini menggambarkan adegan hujan manusia, dimana semua orang tampak hampir identik satu sama lain dan mengenakan baju yang sama, lengkap dengan topi bowler. Meskipun demikian bisa jadi pria-pria tersebut hanya melayang (levitating) karena tidak ada indikasi gerakan tersirat. Latar belakangnya adalah kawasan pinggiran kota yang mirip dengan kawasan tempat tinggal Magritte, ia juga berpakaian dengan cara yang sama, seperti orang-orang yang mengapung itu. Topi bowler adalah topi yang biasa dikenakan oleh para kaum menengah di masa itu.

Salah satu interpretasi atau tafsiran yang dapat diproduksi adalah bahwa Magritte ingin menunjukkan garis batas antar individualitas dan asosiasi atau kelompok telah hilang dan kabur di masa modern. Semua pria ini berpakaian sama, memiliki fitur tubuh yang sama dan semuanya melayang bersamaan di area yang sama. Kebebasan individu telah hilang, padahal hal itu merupakan salah satu dasar dari hak asasi manusia untuk mengekspresikan dirinya sendiri sebagaimana ia mau.


7. Abstrak Ekspresionisme

Lukisan oleh Damien Diaz-Diaz. Gambar diperoleh melalui : 1stdibs.com
Lukisan abstrak adalah salah satu gaya seni yang sulit untuk dipahami. Terkadang berbagai gambar abstrak yang terdapat didalamnya tampak tidak masuk akal. Coretan berhamburan dimana-mana dan tidak menyerupai gambar apapun. Tidak ada figure, pemandangan atau bahkan bentuk yang pasti di dalamnya.

Arti abstrak menurut oxford dictionary adalah “Existing in thought or as an idea but not having a physical or concrete existence”. Ada sebagai gagasan atau ide tetapi tidak memiliki keberadaan fisik atau konkret. Seperti abstrak skripsi yang merupakan ide dasar dari keseluruhan wujud konkret penelitian yang berada di setiap bab-nya. Arti abstrak di seni rupa juga mengambil referensi yang sama terhadap definisi itu. Yaitu melukiskan berbagai bentuk yang tidak ada wujud fisik/konkretnya di alam dunia melalui gagasan unsur-unsur seni rupa yaitu: garis, bentuk, warna, dll.

Seni abstrak menggunakan bahasa visual bentuk, warna dan garis untuk menciptakan komposisi karya yang tidak mengambil referensi visual yang ada di alam/dunia (Arnheim, 1969). Lukisan abstrak adalah lukisan yang menghadirkan gambar yang tidak ada wujudnya di dunia. Lukisan abstrak tidak akan menggambar subjek potret manusia, pemandangan, hewan atau referensi lainnya yang terdapat di alam dunia. Itulah sebabnya mengapa lukisan abstrak tampak hanya seperti coretan asal yang dilukiskan di kanvas.

Pada akhir abad ke-19 banyak seniman merasa perlu menciptakan gaya seni baru yang sesuai dengan berbagai perubahan yang terjadi di masa itu. Perubahan-perubahan mendasar yang terjadi dalam teknologi, sains, dan filsafat memberikan kebutuhan baru bagi seniman untuk terus melaju mengikuti zaman. Perubahan yang membuat para seniman menarik argumen teoritis mereka yang beragam, cerminan sosial dan intelektual di budaya Barat pada masa itu (Gooding, 2000).

Kamera adalah salah satu teknologi yang paling mempengaruhi kebutuhan baru ini. Dengan adanya teknologi kamera para seniman mulai meninggalkan salah satu fungsi karya lukis sebagai media dokumentasi. Sehingga berbagai pergerakan baru seni diluar realisme terus bermunculan, termasuk lukisan abstrak. Seni abstrak menjadi salah satu jawaban dari berbagai argumen yang ditarik oleh para seniman barat di masa itu.
 
Walaupun pergerakan seni lukisan abstrak dimulai dari akhir abad ke-19, Gambar abstrak telah ditemukan dari sejak zaman purba. Kebudayaan barat bukanlah yang pertama menciptakan karya abstrak. Hampir semua budaya awalnya memiliki bentuk seni karya abstrak. Seperti motif-motif suku afrika, kain batik indonesia, desain geometris pada kaligrafi dan arsitektur Islam.

Ciri-ciri aliran abstrak ekspresionisme :
  1. Tidak menyerupai gambar apapun
  2. Tidak ada figure atau bentuk pasti didalamnya
  3. Tampak hanya seperti coretan
Tokoh-tokoh penting aliran abstrak ekspresionisme diantaranya Pollock, Willem de Kooning, dan Mark Rothko.
  • Jackson Pollock
Pollock selalu menjadi kontroversi di dunia seni. Mungkinkah seorang pelukis drip painting alias seseorang yang melemparkan cat ke kanvas dengan tongkat, yang menuangkan dan melemparkannya untuk menciptakan pusaran, cipratan warna dan garis yang tak tentu arah, dapat dianggap seniman hebat? Kritikus New York nyatanya berpikir seperti itu. Keunggulan Pollock di antara para Abstrak Ekspresionis telah melegenda. Dilengkapi dengan kisah kehidupan pribadinya yang tragis. Ia memiliki ketergantungan alkohol hingga menyebabkan kematiannya di umur yang relatif masih muda. Teknik Drip painting yang menjadikannya terkenal dimulai disekitar akhir 1940-an dianggap salah satu dari teknik lukis yang paling orisinal abad ini.
  • Willem de Kooning
Setelah Jackson Pollock, Willem de Kooning adalah seniman asal Belanda (tinggal di Amerika) yang paling menonjol dan terkenal dari aliran Abstrak Ekspresionis. Lukisannya menggambarkan gaya gerak gestasional yang kuat. De Kooning mengembangkan gaya lukisan abstrak yang tampak merupakan percampuran dari beberapa aliran yaitu: Kubisme, Surealisme dan Ekspresionisme. Meskipun ia membangun reputasinya dengan serangkaian karya abstrak, ia merasakan ketertarikan yang kuat terhadap seni lukis tradisional dan akhirnya karyanya yang paling terkenal adalah perpaduan dari gaya abstrak dan figuratif klasik. Kooning tertarik dengan subjek wanita sebagai inspirasi lukisannya. Dia terus melukis sampai usia delapan puluhan, bahkan ketika pikirannya mulai terganggu secara signifikan oleh penyakit Alzheimer.
  • Mark Rothko
Tokoh terkemuka di antara pelukis New York School lainnya, Mark Rothko bergerak melalui banyak gaya artistik sampai mencapai gaya khasnya pada tahun 1950an dengan bentuk lembut dan bentuk persegi panjang yang mengambang di bidang warna lain yang sedikit bernoda. Dipengaruhi oleh mitologi dan filsafat, dia berkeras agar seninya penuh dengan konten, dan penuh dengan gagasan tetapi hanya mengguratkan sedikit bentuk. Pemikir revolusioner sosial, dan hak untuk mengekspresikan diri, Rothko juga menjelaskan pandangannya dalam banyak esai dan tulisan kritis.
 
 
Contoh lukisan aliran abstrak ekspresionisme
Lukisan oleh Jackson Pollock. Gambar diperoleh melalui: jackson-pollock.org

Melukis dengan tidak menggambarkan objek alam secara nyata karena banyak ditentukan ide pelukisnya. Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
 
 
 
8. Pop Art
Marilyn Diptych oleh Andy Warhol, Gambar diperoleh melalui: wikipedia.org
 
Aliran seni rupa Pop art dimulai oleh beberapa seniman New York seperti Andy Warhol, Roy Lichtenstein, James Rosenquist, dan Claes Oldenburg. Semuanya menggambarkan subjek citra yang populer di masyarakat. Pop Art merupakan gerakan menentang ide karya seni yang selalu harus didasari oleh nilai-nilai luhur dan keagungan tertentu (tema klasik atau abstrak, dll). Pop Art tidak bertema populer, melainkan mengisolasi berbagai kultur-kultur populer tersebut dari ketenarannya dan menjadikannya karya seni.

Masih terpengaruh oleh Abstrak Ekspresionis, Pop Art melakukan reproduksi ulang gambar yang bisa populer, diambil dari media massa dan budaya populer lainnya, merupakan pergeseran besar bagi arah modernisme. Materi subjek seni menjadi jauh dari tema tradisional ‘seni tinggi’ tentang moralitas, mitologi, dan sejarah klasik; Sebaliknya, seniman Pop merayakan benda-benda biasa dan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari pada masa modern. Melalui cara itu, seniman Pop Art berusaha mengangkat budaya populer ke tingkat yang sama dengan ‘seni tinggi’.

Dengan menciptakan lukisan atau patung benda budaya massa dan bintang media, gerakan seni Pop bertujuan mengaburkan batas antara budaya seni ‘tinggi’ dan budaya ‘rendah’. Konsep bahwa tidak ada hirarki budaya dan seni itu dapat meminjam dari sumber manapun telah menjadi salah satu karakteristik Pop art yang paling berpengaruh di dunia seni.
 
Meskipun  Pop At mencakup beragam subjek dengan sikap dan postur yang berbeda satu sama lain, namun sebagian besar merujuk ke formula yang sama: ekspresi emosional karyanya dihilangkan. Berbeda dengan ekspresi yang lugas dari abstraksi gestur Abstrak Ekspresionis yang mendahuluinya, Pop Art umumnya memiliki ekspresi yang netral.
 
 
Ciri-ciri aliran pop art :
  1. Merupakan bentuk perluasan subjek seni yang berasal dari (kemasan) desainer grafik kemasan, tanda, billboard dan iklan
  2. Meniru metode, gaya, dan tema dari budaya populer dan media massa, seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah. 
  3. Menggambarkan sebuah budaya yang lebih berkaitan dengan hiburan, komersial, dan sifatnya non formal. 
 
Tokoh-tokoh penting aliran pop art diantaranya Andy Warhol, Roy Lichtenstein, dan James Rosenquist.
  • Andy Warhol
Andy Warhol adalah seorang ilustrator komersil yang sukses dan dibayar mahal di New York. Ia telah sukses bahkan sebelum dia mulai membuat karya seni yang ditujukan untuk galeri. Karya grafis (gesut) dari Marilyn Monroe, kaleng sup Campbell, dan berita koran sensasional menjadi ciri khasnya. Karya-karya tersebut dengan cepat menjadi salah satu ciri identik seni Pop Art. Dia berhasil keluar dari belenggu kemiskinan keluarganya yang adalah imigran Eropa Timur di Pittsburgh. Prestasi puncaknya adalah meninggikan kepribadiannya sendiri sampai pada tingkat ikon populer. Hal itu membuatnya mewakili tingkat ketenaran baru bagi seniman, yaitu sebagai selebriti.
  •  Roy Lichtenstein
Roy Lichtenstein adalah salah satu seniman Pop Art Amerika pertama yang mencapai popularitas tinggi, dia sering disebut juga menjadi penangkal petir untuk kritik gerakan  Pop Art. Karya awalnya beragam, ia telah bereksperimen dan mencoba banyak aliran, menunjukkan pemahaman yang cukup besar tentang karya modern. Namun, gaya Pop yang matang yang ia dapatkan pada tahun 1961, dan terinspirasi oleh komik. Gambar-gambar ikonalnya sejak itu menjadi identik dengan seni Pop. Metodenya menciptakan gambar memadukan aspek reproduksi mekanis dan gambar tangan telah menjadi pusat pemahaman kritik tentang pentingnya gerakan tersebut.
  •   James Rosenquist
James Rosenquist paling dikenal karena lukisan kolase kolosal gambar fragmen yang disandingkan secara misterius. Gambar yang di kolase sebagian besar diambil dari iklan dan media massa. Dalam kanvas yang besar, gambar produk konsumen, persenjataan, dan selebriti yang tampak tidak terkait ini mengisyaratkan masalah sosial, politik, dan budaya senimannya sendiri. Selama enam dekade dalam karirnya, Rosenquist terus menciptakan lukisan-lukisan provokatif yang besar. Relevansi karyanya bergantung pada keterlibatan mereka dalam isu-isu ekonomi, politik, lingkungan, dan ilmiah saat ini.
 
 
Contoh lukisan aliran pop art
Drowning Girl oleh Roy Lichtenstein, Gambar diperoleh melalui: wikipedia.org

 Andy Warhol merupakan seniman Pop yang paling terkenal. Ia menggunakan budaya populer dan dunia periklanan sebagai sumber tema karyanya. Gambar objek-objek yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dibuat menjadi karya seni rupa yang penting. Karyanya tampak impersonal (tidak mempribadi).
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber dan Referensi :